Rabu, 07 Desember 2011

7 Desember 2011

Rabu 7 desember 2011
hahaha ga nyangka juga aq isa mendapatkan gelar S.Kep ini...
bangga dikit tapi terkalahkan oleh rasa kecewa...
itu mungkin yang membuatq enggan tuk mengajak orang terdekatq menemani datang dalam acara ini...
meski tanpa didampingi orang terdekatq namun
aq yakin dan sedikit berharap "mereka" melihatq dari sana
alm ayah, ibu, dan dy

hem...
not special...
tapi lumayan berkesan...
dengan tema dan orang2 yang berbeda dari tahun2 sebelumnya...
foto2....menyusul y...


harap ditunggu

Selasa, 08 November 2011

SEMOGA KAU MENGERTI

Sekian lama bersamamu kau selalu menyenangkan...
ku berikan perhatian dalam setiap kesempatan
kurasakan ada sesuatu
dalam setiap tatapan matamu
jangan
pernah engkau menduga aku mengharapkan
kau jadi milikku
itu tak mungkin terjadi
sungguh aku tak mengingginkan
yang ku inginkan kau jadi sahabatku
semoga kau mengerti...
perhatian yang kau beri tak kan pernah kulupakan
namun jangan kau artikan
kuinginkan sesuatu yang lebih
kurasakan ada sesuatu
dalam setiap tatapan matamu
jangan
engkau pernah menduga
aq mengharapkan kau jadi milikku
itu tak mungkin terjadi
sungguh aku tak mengingginkan
yang kuinginkan kau jadi sahabatku
SEMOGA KAU MENGERTI....
 (Gya)

Minggu, 16 Oktober 2011

LUKA BAKAR


Mungkin yang ada dibenak masyarakat ketika mendengar kata luka bakar, yang terfikirkan adalah luka yang timbul akibat kobaran api. Memang benar, kobaran api pasti akan menimbulkan luka bakar, namun luka bakar tidak hanya disebabkan oleh kobaran api.
Luka bakar merupakan jenis luka atau kerusakan jaringan yang diakibatkan suhu panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrk, bahan kimiawi, cahaya, serta radiasi. Korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi diantaranya : infeksi, ketidakseimbangan elektrolit tubuh, gangguan pernafasan, hingga shock yang bisa menyebabkan kematian. Komplikasi yang ditimbulkan oleh luka bakar tentunya tergantung dari seberapa berat luka bakar yang dialami orang tersebut. Berat ringannya suatu luka bakar, dipengaruhi oleh luas dan kedalaman jaringan tubuh yang terkena.

Yang harus dilakukan ketika mengalami luka bakar adalah :
1.  Siram dengan air bersih
Hal pertama yang harus dilakukan seseorang yang mengalami luka bakar adalah menyiram tubuh yang terkena luka bakar tersebut dengan air bersih, inilah pertolongan pertama untuk luka bakar yang efektif. Hal ini bertujuan untuk melokalisir kerusakan jaringan agar tidak meluas.
2. Posisikan tubuh pada posisi anatomi 
Tatkala tubuh mendapatkan luka bakar, maka tubuh harus dalam posisi anatomi tubuh (Posisi acuan tubuh dimana tubuh tegak berdiri, muka menghadap ke depan, kaki rapat sejajar, lengan menggantung di samping badan, dengan telapak tangan menghadap keluar).
3. Segera meminta  bantuan perawatan medis
Setelah pertolongan pertama dilakukan, segera bawa ke instansi medis terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Pertolongan pertama dan perawatan medis yang cepat dan tepat sangat berguna karena akan mengurangi kerusakan tubuh dan kecacatan akibat luka bakar tersebut serta mempercepat proses penyembuhan.

Yang tidak boleh dilakukan ketika mengalami luka bakar adalah :
1. Jangan melumuri luka dengan bahan apapun 
Seringkali korban luka bakat diolesi dengan bahan-bahan rumah tangga seperti kecap, pasta gigi, minyak tanah, atau bahkan mentega. Tubuh ini bukan daging yang mau dijadikan bahan sate lo..!!! Bahan-bahan yang dioleskan tersebut justru akan sangat menganggu proses pembersihan luka dan pengobatan, sehingga dapat menimbulkan infeksi.
2. Jangan dibalut 
Pembalutan yang salah justru akan memperparah keadaan, selain itu sama halnya dengan bahan-bahan rumah tangga diatas balutan juga melekat di luka, sehingga pembersihan luka sulit dilakukan. Dalam kasus luka bakar memang ada pilihan pembalutan luka, namun hal ini dilakukan setelah luka benar-benar telah dibersihkan bukan setelah luka terjadi.
3. Jangan menekuk tubuh 
Misalnya tangan, jari-jari harus dalam keadaan terbuka, tidak mengenggam, begitu juga bagian-bagian tubuh lain yang terkena luka bakar tersebut tidak boleh ditekuk. Otot tubuh berkontraksi saat suhu tubuh panas dan seperti mengkerut, maka ketika bagian tubuh orang yang terkena luka bakar tidak pada posisi anatomi tubuh, maka posisi tubuhnya sulit untuk dapat kemabali pada posisi tubuh anatomi yang normal ketika orang tersebut telah sembuh. 

ISPA

Pencegahan ISPA sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan sangat rentan terhadap serangan sehingga pengobatan ISPA biasanya di fokuskan kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut sangat rentan kepada anak-anak, itulah mengapa kasus ISPA sebagai penyakit dengan prevalensi sangat tinggi di dunia juga menunjukkan angka kematian anak yang sangat tinggi dibandingkan penyakit lainnya.

Pencegahan ISPA yang dilakukan adalah upaya yang dimaksudkan agar seseorang terutama anak-anak dapat terhindar baik itu infeksinya, maupun melawan dengan sistem kekebalan tubuh, karena vektor penyakit ISPA telah sangat meluas di dunia, sehingga perlu kewaspadaan diri untuk menghadapi serangan infeksi, bukan hanya dalam hal pengobatan ISPA.

Sebagaimana yang telah di sebutkan tadi, hal-hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dalam rangka pencegahan ISPA adalah dengan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Hal inimenjadi sangat sulit bagi anak-anak karena perlu pengawasan yang baik serta memberikan kesadaran kepada mereka. Keadaan gizi dan keadaan lingkungan merupakan hal yang penting bagi pencegahan penyakit ISPA. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ISPA antara lain dengan memberikan gizi yang cukup kepada anak atau dapat juga dengan melakukan imunisasi untuk menjaga kekebalan tubuh.

Usaha untuk memberikan gizi yang baik mungkin akan mudah bagi orang dewasa yang telah mengerti, namun bagi bayi yang masih dalam kontrol orang tua harus disusui sampai usia dua tahun karena ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi. Berikan anak makanan padat sesuai kebutuhannya. Bayi dan balita hendaknya secara teratur ditimbang untuk mengetahui apakah beratnya sesuai dengan umurnya dan perlu diperiksa apakah ada penyakit yang menghambat pertumbuhan.

Agar anak memperoleh kekebalan dalam tubuhnya anak perlu mendapatkan yang dimaksudkan untuk mencegah penyakit Pertusis yang salah satu gejalanya adalah infeksi saluran nafas. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama bagi pencegahan ISPA, sebaliknya perilaku yang tidak mencerminkan hidup sehat akan menimbulkan berbagai penyakit.

by yusri on June 16, 2011
http://turunberatbadan.com/1683/pencegahan-ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut/

Jumat, 14 Oktober 2011

Don't give up

just it that I think 4 now...
how??
I don't know..
just thinking that I would never give up 'gain

Jumat, 30 September 2011

ma inspiration 4 today "AUGUST RUSH"
meski paling cuma bertahan beberapa jam...tapi ini benar2 memberikan inspirasi baru untukq
aq memang bukan orang yang pandai kaya, memiliki keunikan atau bahkan jenius
karna aq hanyalah aq
tapi aq ingin melakukan sesuatu yang akan membuatku bahagia, senang, dan aq bisa hidup dengannya
ehm..pa tu??
entahlah aq juga belum bisa menjawabnya
maybe this, maybe that, or anything

yang ada terpintas difikiranq..
I like movie so much...
seneng paling y menghidupi hidupq dengan melakukan apa yang qsuka..

klo aq suka movie...
apa yang bisa aq lakukan dengan movie untuk bisa menghidupi hidupq??
bikin home teater???
seru tu...tapi modalnya kudu gede...nah aq???aq ga punya apa2...
tadi pagi aja makan ma nasi ma telur goreng ma sambel...
yach tapi ALHAMDULILLAH
masih bisa makan hari ni

trus apa donk???

bikin rental
modal juga kudu gede...
bisnya kan kudu beli cd dvd baru, trus blom lagi resikoya gede...

yang murah meriah gitu???

can u help me guys...???
give me any choose..??

AKU


aku bukan siapa-siapa
aku hanyalah seorang aku yang memiliki banyak harapan untuk hidupku
aku bisa menggapainya bila aku mau melakukannya dengan sungguh-sungguh
namun aku terlalu lemah dan selalu berfikir aku bukan siapa-siapa dan aku takkan bisa melakukannya

aku seringkali berandai andai tentang apa dan bagaimana hidupku
aku seringkali menyesal kenapa aku terlahir sebagai aku di dunia ini
aku hanya ingin hidup normal
aku hanya ingin hidup seperti orang biasa lainnya

aku aku aku
aku ingin disukai dan disayangi seperti aku yang ada dalam harapanku

tapi aku selalu terpuruk dan tak pernah mau bangkit
karna aku merasa aku sudah lelah, sudah lemah

selangkah maju dan selangkah mundur
seperti itulah aku sekarang
mungkin...

aku aku aku
aku ingin tetap bangkit, berdiri tegak
kembali berdiri ketika aku jatuh
berdiri lebih tegak tiap kali aku jatuh

tapi aku bukanlah aku yang seperti itu
karna aku adalah aku
karna aku hanyalah seorang aku... 

Kamis, 29 September 2011

Feline immunodeficiency virus (FIV)

Feline immunodeficiency virus (FIV) 

Feline immunodeficiency virus (FIV) is a significant cause of disease in cats worldwide. It was first discovered during the investigation of a disease outbreak in a previously healthy colony of rescue cats in America that had been showing similar signs to people with acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) caused by human immunodeficiency virus (HIV) infection. Although HIV and FIV are very similar, the viruses are species specific, which means that FIV only infects cats and HIV only infects humans. Thus there is no risk of infection for people in contact with FIV-positive cats.

What is FIV and how does it cause disease?

FIV affects the cells of the immune system (white blood cells) killing or damaging them. This causes a gradual decline in the cat's immune function. Early stages of infection may not cause outward signs. The immune system is very important in fighting infections and monitoring the body for cancerous cells and thus FIV–infected cats are at a far greater risk of disease and infection with other viruses, bacteria and other organisms such as Toxoplasma gondii or Haemobartonella felis (a blood borne parasite which causes anaemia).

Prevalence of FIV

The overall prevalence of FIV in the healthy UK cat population is approximately 6 per cent and estimated to be approximately 14 per cent in the sick cat population. This prevalence varies in different areas of the world and between different cat populations (ie, a house cat compared to a farm or feral cat).

Which cats are at risk?

The most common method of transmission of FIV is via biting during fighting. For this reason entire male cats carry a higher risk of infection and a free-living lifestyle, of feral or stray cats, increases the prevalence. Any cat can be infected at any age but there is often considerable delay between infection and development of clinical signs and thus the appearance of the disease is more common in middle-aged to elderly cats.

How is FIV spread?

Biting is considered to be the most important method of transmission of FIV. The saliva of an infected cat contains large amounts of virus and a single bite can result in transmission of infection. Infection can also occur by close social contact within a group of cats where there is no overt aggression via the sharing of food bowls and mutual grooming. A small number of kittens born to FIV-infected queens may also become infected in the womb or by drinking infected milk. This is difficult to confirm until several months after birth because of the presence of maternally derived antibodies (see section entitled 'How is FIV diagnosed?'). Sexual transmission is not thought to be a significant route of infection. It is not known if blood sucking parasites such as fleas can spread infection so it is wise to maintain a regular flea control programme.

What are the clinical signs of an FIV infection?

The disease conditions associated with FIV infection are fairly non-specific. During the primary phase of infection in the first 2-4 months, cats may show short-term signs of illness including malaise, pyrexia (high temperature) and possibly lymph node (the glands that filter blood from the body to check for infection or cancerous cells) enlargement (lymphadenopathy). Most cats will recover from this early phase and enter a second phase when they appear to be healthy. Eventually in the third phase of infection, other signs of disease develop which can be as a direct effect of the virus. One example would be infection of the gastrointestinal tract which may cause diarrhoea. By depressing the immune system and the cat's ability to fight off infection, the FIV infected cat is then prone to other (secondary) infections and diseases. These conditions can take many forms and therefore the clinical signs are quite variable. However the combination of multiple persistent or recurrent disease may point to immunodeficiency. Common signs include malaise, weight loss, inappetence, pyrexia, lymphadenopathy and gingivitis (inflamed gums). Additional problems include rhinitis (inflammation of the tissue lining the nose causing sneezing and nasal discharge), skin infections, anaemia, conjunctivitis (inflammation of the lining of the eyes), uveitis (inflammation of the internal structures of the eye) and diseases of the nervous system which may cause behavioural changes or seizures (fits). Infected queens may abort litters.

How is FIV diagnosed?


There are several test systems available for diagnosing FIV infection. Some of these tests can be performed in your own vet's practice. These tests involve detecting antibodies to the virus. As with most diagnostic tests, this test is not 100 per cent accurate and may produce some false positive or negative results in the following situations:

• Some FIV infected cats produce antibodies which are not detected by the standard test (false negative).

• The sample may be contaminated (false positive).

• In early stages of infection, FIV antibody is not produced (less than two months following infection). It is thus prudent to repeat a negative test result in a suspicious animal eight to 12 weeks later.

• Kittens born to FIV infected queens will receive maternally derived antibodies via the milk and these antibodies are detected when the kitten is tested for FIV. Although all kittens born to an FIV-positive queen will be antibody positive, the virus itself will only be passed on to approximately 30 per cent of the litter. Maternally derived antibody may be present for up to four months. Kittens should thus not be tested for FIV via an antibody test until they are at least six months old

More specialised tests are also available at external laboratories (which your vet can send samples to) to detect the virus itself and these tests are very sensitive. Virus isolation can also be performed. If the initial antibody test is in any doubt or gives a confusing result then your vet may request an additional confirmatory test is performed to ensure that the correct diagnosis is reached.

Treatment options

To date there is no treatment that has been shown to reverse an established FIV infection.
The main aim of treatment for an FIV-infected cat is to stabilise the patient and maintain a good quality of life. Although not licensed for use in cats, some antiviral medications used in patients with HIV infection (such as azidothymidine, AZT), have provided some improvements in a proportion of FIV-infected cats.

Interferon, a compound that interferes with virus replication, has received a lot of attention recently in the treatment of many viral infections. Recombinant Feline Omega Interferon is the first veterinary interferon available on the European market and has antiviral and immunomodulatory (adjusts the immune response) properties. To date there are no completed scientific studies as to the effectiveness of this product but anecdotally there have been some positive reports of its usefulness in treatment of FIV-infected cats.

Evening primrose oil (550 mg once daily) in mildly affected FIV-positive or asymptomatic cats may produce some improvements such as increases in bodyweight and blood cell counts.

Prompt and effective management of secondary infections is essential in the sick FIV-positive cat. As these cats are immunosuppressed, a much longer course of antibiotics is often required.

Long-term management of the FIV-infected cat

Cats infected with FIV should ideally be confined indoors to prevent spread of the virus to other cats in the neighbourhood and to minimise exposure of affected cats to infectious agents carried by other animals. Good nutrition and husbandry are essential to maintain good health in infected cats. These cats should be fed a nutritionally balanced and complete feline diet. Raw meat, eggs and unpasteurised milk should be avoided, because the risk of food-borne bacterial and parasitic infections is greater in immunosuppressed individuals. A programme for routine control of parasites (fleas, ticks, worms) should be instigated and consideration should be given to the type and frequency of vaccination. In FIV infection or in other cases where immunosuppression is suspected or proven, there is a potential risk with the use of live vaccines and potentially a risk that these vaccines may on occasion result in the development of clinical disease. While this is likely to be more of a theoretical than a practical risk, nevertheless, where a choice is available, it may be safer to use a killed/sub-unit vaccine rather than a traditional live vaccine.
Cats infected with FIV should receive wellness visits at least semi-annually to promptly detect changes in their health status. Your vet will perform a thorough examination of your cat and concentrate particularly on the mouth, skin, lymph nodes and eyes and record your cat's weight. A blood sample should also be analysed yearly to check your cat's blood count. If any illness is detected either by the owner or the veterinary surgeon then supportive therapy should be instituted immediately.
Intact male and female cats should be neutered to reduce the stress associated with mating behaviours and seasons. Neutered animals are less likely to roam outside the house or interact aggressively with their housemates.

Prevention and control

A vaccine for FIV has been licensed in the USA but there is limited data on its efficacy. As the vaccine's function is to produce antibodies to the virus, the use of FIV vaccination in the UK would invalidate most in-house testing kits available to your veterinary surgeon.
If one cat in a household is confirmed to be FIV positive then ideally the FIV infected cat should be isolated or rehomed. However, as the risk of transmission by social contact such as sharing food bowls and mutual grooming is very low, many owners elect to keep the household as it is. It may be helpful to feed cats using separate food bowls as large amounts of virus are present in saliva. Litter trays and food bowls should be disinfected after use to kill the virus. Once outside of the cat's body the virus dies within a few minutes, so infection is not easily carried on clothing or other objects.

Advice for breeding colonies

To minimise the risk of introducing FIV into the colony, breeders are advised to prevent their breeding cats having free access outdoors, or having contact with any cats that are allowed outdoors. Annual testing of breeding cats and of new cats before introduction, is advised. If an infected cat is identified then appropriate measures must be taken:- stop breeding, test all other cats and remove or completely separate infected ones. All cats should be retested in 3-6 months, and if still negative then breeding can resume.

Advice for cat rescue centres and organisations

Ideally routine screening should be performed in all cats but financial constraints mean that this is often not possible. In this situation, any symptomatic cats should be tested together with any obviously aggressive cats (often entire male cats). Also any stray or feral cats should be tested.

Ideally cats should be housed separately and, if not, then kept in the smallest groups possible. A policy of neutering before rehoming should also be effective in reducing transmission of FIV.

Prognosis for infected cats

The prognosis for FIV-infected cats remains guarded. If the diagnosis of FIV infection is reached early in the course of the disease, there may be a long period during which the cat is free of clinical signs related to FIV. Although it is not certain that all infected cats go on to develop an immunodeficiency syndrome, the evidence available suggests that the majority do, and in all cats the infection appears to be permanent. Many cats with FIV can remain healthy for extended periods with the above management guidelines.

Jumat, 26 Agustus 2011

KEPUTUSAN

teringat beberapa waktu lalu...
aq mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan studyq
ini bukan merupakan hal yang mudah
banyak yang harus dipertimbangkan, kurang dan lebihnya...
banyak yang mencemooh tapi masih ada orang2 yang memberikan suport tulus untukkq...
yang pasti dalam hidup ini pastilah senantiasa ada pro dan kontra...
meski kecewa, yach cuma bisa mendengarkan dan menjadikan situasi ini sebagai proses pembelajaran saja...
berharap aq dapat selalu mensyukuri apa yang aq punya dan tidak akan pernah ada kata menyesal dalam hidupq suatu saat nanti akibat keputusan ini...
ALLAH pasti senantiasa memberikan yang terbaik untuk hambaNYA..
ALLAH telah membuat jalan terbaik untuk perjalananq
dan aq yang membawa kemana perjalananq ini akan berujung...

Jumat, 15 Juli 2011

MAHAL

Di jaman yang udah amburadul kayak gni, kayaknya tubuh tu amburadulnya paling parah???dah banyak hal yang harus dipikirin, kesehatan juga mulai terpengaruh, baik akibat dari stres yang ada atopun akibat dari konsumsi dan pola hidup yang banyak yg gak sehat. Di jaman skg tu yang namanya SEHAT tu MAHAL...palagi SAKIT tambah MUUAHAAALLL...

Gimana enggak??tuk sehat makanan harus bener2 dijaga kualitas dan kuantitasnya, nah makanan2 skg ni banyak yang udah dibubuhi banyak zat kimia yang katanya berfungsi untuk makanan tapi merugikan tubuh...
Hem...klo dipikir2 jadi pengen balik lagi ke puluhan tahun yang lalu saat bumi INDONESIA masih subur "gemah ripah loh jinawi" katanya hehehehe...meski cuma makan daun singkong, nasi putih, ato sekedar ubi rebus, tapi makanan tu bener2 bebas dari zat kimia berbahaya...
Coba klo jaman skg???cari makanan yang bener2 bebas dari zat kimia y makanan organik...nah harganya?????wwuiiiiii melambuuuungggg....bisx proses yang dibutuhin buat memproduksinya juga ugak gampang sich...maklum dech klo mahal, maka dari tu qbilang tadi SEHAT tu MAHAL..

Sebagai solusi, menjaga makanan yang masuk kedalam tubuh itu penting dan harus selektif, meski begitu, kita ga akan pernah tau dengan pasti bagaimana kualitas makanan yang kita makan, apakah kadar zat kimia yang digunakan bisa ditolelir tubuh ato tidak ga tw kan???yang penting paling ga kita dah mencoba untuk membatasi zat kimia itu. 

Nah disisi lain karena ada poin negatif yaitu masuknya zat kimia dalam tubuh, kita juga harus punya poin positif yang masuk ke tubuh kita....nah apakah itu poin positifnya????
 
ANTIOKSIDAN jawabannya
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi dalam tubuh
Gampangnya antioksidan tu merupakan senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas.
Nah apa tu radikal bebas???dah pada tw blom??
Radikal bebas itu merupakan suatu molekul tubuh yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan. Nah ketika radikal bebas masuk ketubuh, maka radikal bebas ini akan bergabung dengan molekul tubuh berusaha melengakapi elektronnya dengan mencari pasangan. Radikal bebas tu sendiri diantaranya berasal dari rokok, zat2 kimia pengawet makanan, polusi, dan sinar ultra violet. 
Sama halnya seperti kita2 guys, pasangan tu cari yang co2k klo asal tempel ja wadew...bisa jadi masalah tu..Begitu halnya dengan si radikal bebas ini...radikal bebas cari pasangan semaunya, siapa ja yang ingin dy deketin y wes nempel dech...nah klo qt pasangan ga co2k jadi masalah buat qt nah klo si radikal bebas gmn???Yupi jadi masalah juga, tapi yg jelas masalahnya bukan buat radikal bebas tapi buat tubuh kita...maslahnya adalah terjadinya mutasi genetik. Nah ini ni yang jadi biang kerok munculnya berbagai penyakit di dunia ni...

Jaman dulu penyakit2 tu blom ditemukan soalnya kan radikal bebasnya juga jarang ada. masih bener2 sehat ni alam kita, nah skg???hem..cari yang bener2 sehat dari alam aja susahnya minta ampun..
Antioksidan disini tu berfungsi untuk melindungi sel2 tubuh terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas, maksudnya supaya tidak terjadi mutasi genetik dan muncul berbagai penyakit. 
Berdasarkan asalnya antioksidan tu ada 2 macam yaitu antioksidan endogen dan eksogen. Antioksidan endogen tu dah dibuat oleh tubuh sendiri dari sistem kekebalan tubuh, sedngakan antioksidan eksogen didapat tubuh dari luar untuk bersama2 dengan antioksidan endogen melawan radikal bebas.
Cara yang paling mudah untuk mendapatkan antioksidan adalah dengan memakan makanan yang seimbang dan bervariasi berisi banyak buah2an dan sayur2an, padi2an, kacang2an, rempah2, dan teh. 

Jadi ingat jaman dulu lagi, nenek moyang kita dah mengajarkan jauh2 hari bagaimana hidup sehat itu...makan kekayaan alam buah, sayur, memasak makanan dengan rempah2, menggunakan rempah2 untuk melakukan pengobatan, hem...menghela nafas dech skg jadinya...

Tapi ga selamnya kita harus terus menghela nafas...kerusakan alam dah semkin parah dan itu amat sangat berpengaruh pada kehidupan ini secara total, tapi semua blom terlambat, semuanya balik lagi ke masing2 individu untuk TAU, MAU dan MAMPU menjaga alam demi kehidupan yang lebih baik lagi....

Apa yang didapat indra yang kita miliki ini, baik yang kita lihat, yang kita dengar, yang kita makan, yang kita hirup, yang kita sentuh dan rasakan, semua hal yang masuk ketubuh kita nantinya akan berpengaruh bagi tubuh, maka selektif dalam segala tindakan yang dilakukan itu sangatah penting , untuk menjaga hidup ini tetap sehat dan berkualitas pastinya....

Sabtu, 09 Juli 2011


KERANGKA KERJA PENELITIAN


Dalam penyusunan suatu penelitian dibutuhkan suatu susunan yang sistematis bagaimana jalannya penelitian tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu kerangka penelitian yang biasa disebut dengan kerangka kerja atau kerangka operasional.

Definisi
Kerangka kerja adalah bagian kerja terhadap rancangan yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subyek penelitian), variable yang akan diteliti dan variable yang mempengaruhi dalam penelitian (Aziz Alimul, 2003; 34).
Kerangka kerja adalah pertahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Jadi kerangka kerja akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan ilmu pengetahuan (Nursalam, 2003; 212).
Kerangka operasional adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan di antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan (Sugiana, 2008).

Indikator Kerangka Kerja
Suatu kerangka kerja terdiri atas beberapa indikator yang menyusunnya, diantaranya adalah :
  1. Populasi
    Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam dan Pariani, 2001; 64). 
  2. Sampling
    Sampling adalah proses dalam menyeleksi dari populasi untuk mewakili populasi (Nursalam dan Pariani, 2001; 65).
  3. Sampel
    Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu (Machfoedzs, 2007; 48).
  4. Ha yang diteliti
    Dicantumkan hal apa yang akan diteliti khususnya indikator penelitian tersebut.
  5. Pengumpulan Data
    Dicantumkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian, misalnya dengan kuesioner atau wawancara.
  6.  Analisa Data
    Dari data yang telah didapatkan melalui penelitian, dicantumkan cara analisa data yang dilakukan dalam penelitian. 
Penyusunan Kerangka Kerja
Menurut Buku Panduan Penyusunan Prosposal dan Karya Tulis Ilmiah Prodi Keperawatan Diploma III STIKES RS. Baptis Kediri (2009), penyusunan kerangka kerja penelitian diantaranya dengan :

Hal yang perlu disiapkan dalam Kerangka Operasional
Menurut Bardosono (2009) agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara sistematik, dan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, maka berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai suatu kerangka operasional, yaitu diantaranya :
  • Waktu
    Buatlah jadwal waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yang dimulai dari penyusunan proposal, persiapan penelitian pengumpulan data, analisis data sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Perlu dipertimbangkan apakah dengan tenaga, alat, dan dana yang tersedia, penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan jawal tersebut.
  • Tenaga
    Macam dan jumlah tenaga pelaksana harus diuaraikan disertai dengan tugas massing-masing, hubungan kerja antara mereka dan struktur organisasinya.
  • Fasilitas
    Fasilitas yang diperlukan selama penelitian (tempat penelitian, bahan alat. transportasi,  akomodasi, komunikasi dll).
  • Dana
     
DAFTAR PUSTAKA


Aziz, Alimul H. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam dan Pariani, Siti. (2001). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.



                                                                                  

Senin, 27 Juni 2011

banyak hal yang membuat kita bisa berdiri disini saat ni, keluarga, sahabat, yang terkasih, semua punya tujuan yang berbeda-beda tapi semua menyayangi kita, membuat kita bisa bangkit dari keterpurukan, merangkak kembali berdiri dari keterpurukan itu....
Seharusnya keluarga adalah kata utama dalam hidup, tapi maaf aq belum bisa menerapkannya, ibu memang orang pertama yang senantiasa ada untukq meski seringkali aq tak ada untuknya,
Tapi ibuq adalah ibuq, keluarga lebih luas, dan saat ini aq merasakan keluarga bukan sebagai suatu ikatan darah, melainkan, mereka sahabat2 yang senantiasa disi2q...
aq sayang keluargaq aq sayang sahabat2q
suatu ketika aq ingin aq bisa menyayangi keluargaq melebihi aq menyayangi sahabat2q
tapi adakah hari itu???
dengan sangat berharap aq yakin hari itu akan tiba untukq...
dengan sangat berharap aq ingin hari itu segera tiba untkq...

Senin, 13 Juni 2011

GANGGUAN KOGNITIF

Kognitif adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. (Stuart and Sundeen. 1987; 612).
Kognisi adalah suatu proses mental yang dengannya seorang individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan lingkungannya baik lingkungan dalam maupun lingkungan luarnya (fungsi mengenal) (Yosep. 2007; 77).
Bagian-bagian dari proses kognisi bukan merupakan kekuatan yang terpisah-pisah, tetapi sebenarnya ia merupakan cara dari seorang individu untuk berfungsi dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Respon kognitif maladaptif mencakup ketidakmampuan untuk membuat keputusan, kerusakan memori dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunan rentang perhatian, dan kesulitan berfikir logis. Respons tersebut dapat terjadi secara episodik atau terjadi terus menerus. Suatu kondisi dapat reversibel atau ditandai dengan penurunan fungsi secara progresif, bergantung pada stresor.
Gangguan kognitif erat kaitannya dengan funsi otak karena kemampuan untuk berfikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak. Gangguan kognitif spesifik yang perlu mendapat perhatian adalah delirium dan demensia.
Gangguan kognitif pada pasien akan mempengaruhi pada kemampuan berfikir dan rasional seseorang. Respon kognitif yang ditimbulkan nantinya berbeda tergantung dari bagian yang terkena gangguan. Perubahan dalam perilaku juga akan terjadi. Pada kasus delirium akan terjadi gangguan pada proses pikir, sedangkan pada kasus demensia akan megalami respon kognitif yang maladaptif. Terkadang depresi pada lansia seringkali disalahartikan sebagai demensia.
Tabel. Perbandingan delirium, depresi, dan demensia

Delirium
Depresi
Demensia
Awitan
Cepat (beberapa jam sampai beberapa hari)
Cepat (Beberapa minggu sampai beberapa bulan)
Bertahap (bertahun-tahun)
Proses gangguan
Fluktuasi luas, dapat berlangsung terus menerus selama beberapa minggu jika penyebabnya tidak diketahui
Mungkin ada pembatasasn diri atau menjadi kronik tanpa pengobatan
Kronik; Lambat namun terus menerus
Tingkat kesadaran
Berfluktuasi dari sangat waspada hingga sulit untuk dibangunkan
Normal
Normal
Orientasi
Pasien disorientasi, bingung
Pasien mungkin tampak disorientasi
Pasien disorientasi, bingung
Afek
Berfluktuasi
Sedih, depresi, cemas, rasa bersalah
Labil, apatis pada tahap lanjut
Perhatian
Selalu terganggu
Kesulitan berkonsentrasi; pasien mungkin menelaah kembali tindakannya
Mungkin utuh; pasien dapat memutuskan perhatian untuk satu hal dalam waktu yang lama
Tidur
Selalu terganggu
Terganggu; tidur berlebihan atau insomnia, terutama ketika bangun pagi lebih awal
Biasanya normal


Perilaku
Pasien agitasi. gelisah
Pasien mungkin lelah, apatis, kadang agitasi
Pasien mungkin agitasi atau apatis, mungkin keluyuran
Pembicaraan
Jarang atau cepat, pasien mungkin inkoheren
Datar dan jarang, mungkin meledak-ledak, dapat dimengerti
Jarang atau cepat, berulang-ulang pasien mungkin inkoheren
Memori
Terganggu, terutama untuk peristiwa yang baru terjadi
Bervariasi dari hari ke hari, lamban dalam mengingat, sering defisit memori jarak pendek
Terganggu, terutama untuk peristiwa yang baru terjadi
Kognisi
Gangguan berfikir
Mungkin tampak terganggu
Gangguan berfikir dan menghitung
Isi Pikir
Inkoheren, bingung, waham, stereotip
Negatif, hipokondriasis, pikiran tentang kematian, paranoid
Tidak teratur, kaya isi pikir, waham, paranoid
Persepsi
Salah penafsiran, ilusi, halusinasi
Terganggu, pasien mungkin mengalami halusinasi pendengaran, penafsiran negatif terhadap orang lain dan kejadian
Tidak berubah
Penilaian
Buruk
Buruk
Buruk, perilaku tidak tepat secara sosial
Daya tilik
Mungkin ada saat-saat berfikir jernih
Mungkin terganggu
Tidak ada
Penampilan pada pemeriksaan status mental
Buruk, tetapi berfariasi, meningkat saat berfikir jernih dan saat penyembuhan
Kerusakan memori, menghitung, menggambar, mengikuti perintah biasanya tidak terganggu, sering menjawab “saya tidak tahu”
Secara konsisten buruk, makin memburuk, Pasien berupaya menjawab semua pertanyaan

DELIRIUM
Delirium adalah keadaan yang yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak, dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berfikir secara jernih.
Delirium merupakan suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandai dengan gangguan perhatian, memori, pikiran dan orientasi (Nasution. 2007).
Pada gangguan ini seseorang menunjukkan adanya gangguan kesadaran dan perubahan kognisi yang tidak dapat dijelaskan oleh timbulnya dimensia di masa lalu atau saat ini. Gangguan ini terjadi dalam waktu singkat dan mengubah penampilan orang yang terkena selama hari itu. Biasanya, delirium menghilang dalam beberapa jam atau hari kecuali jika disertai demensia.
Pemeriksaan kesehatan dan laboratorium menunjukkan bahwa delirium merupakan hasil dari kondisi medis fisiologis, intoksikasi atau putus zat, penggunaan obat-obatan, terpajan pada zat racun, atau kombinasi faktor-faktor tersebut. Semakin cepat pokok masalah teridentifikasi, semakin cepat gejala yang ditangani dan delirium teratasi. Delirium dapat mempengaruhi semua pasien, namun paling sering terjadi pada orang yang berumur lebih dari 65 tahun yang dirawat karena memiliki gangguan medis umum atau masalah pembedahan.
Menurut Copel (2007) gejala umum delirium sbb :
Sebuah sumber mengatakan bahwa delirium bisa berlangsung selama berjam-jam, berhari-hari atau bahkan lebih lama lagi, tergantung kepada beratnya gejala dan lingkungan medis penderita. Delirium sering bertambah parah pada malam hari (suatu fenomena yang dikenal sebagai matahari terbenam). Pada akhirnya, penderita akan tidur gelisah dan bisa berkembang menjadi koma (tergantung kepada penyebabnya).
Mekanisme neurobiologis yang mendasari perkembangan delirium tidak dimengerti dengan baik. Patologi umum penyebab delirium terdiri dari intoksikasi dan putus obat, keracunan, infeksi sistemik dan infeksi intrakranial, gangguan metabolisme, gangguan neurologis, lesi otak, dan luka fisik yang berat. Stresor psikososial, seperti perubahan kehidupan yang mendadak, beban sensori dan kekurangan tidur dapat juga menimbulkan delirium.
Pengobatan yang dilakukan digunakan untuk menangani pokok penyebab terjadinya delirium pada klien, kondisi kesehatan terkini, dan gejala yang berhubungan dengan keadaan gelisah. Menurut Copel (2007) pengobatan yang diberikan diantaranya :

DEMENSIA 
Demensia merupakan suatu keadaan respon kognitif maladaptif yang ditandai dengan hilangnya kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian, berfikir abstrak (Nasution. 2007).
Demensia (bahasa Inggris: dementia, senility) merupakan istilah digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom (Wikipedia. 2010).
Demensia disebabkan karena adanya penyakit penyerta yang muncul terlebih dahulu. Banyak penyakit/sindrom menyebabkan demensia diantaranya seperti strok, Alzheimer, penyakit Creutzfeldt-Jakob, Huntington, Parkinson, AIDS, dan lain-lain. Demesia juga dapat diinduksi oleh defisiensi niasin.
 Pikun merupakan gejala umum demensia, walaupun pikun itu sendiri belum berarti indikasi terjadinya demensia. Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir dengan baik dan berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik. Oleh sebab itu mereka lambat laun kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi emosional, sering hal tersebut menjadi tidak terkendali.
Menurut Copel (2007) gejala demensia diantaranya :
Terapi yang dilakukan adalah terapi untuk mengatasi penyakit penyerta yang menyebabkan demensia, sedangkan untuk demensianya sendiri perlu diperhatikan keselamatan pasien, lingkungan dibuat senyaman mungkin, dan bantuan pengasuh bila perlu.

 PERBEDAAN DELIRIUM dengan DEMENSIA
Delirium
Demensia
Fluktuasi tingkat kesadaran, disorientasi, gelisah, agitasi, ilusi, halusinasi, pikiran tidak teratur, gangguan penilaian dan
pengambilan keputusan, afek labil

Hilang daya ingat, kerusakan penilaian, perhatian menurun, perilaku sosial tidak, sesuai, afek labil, gelisah, agitasi

Kebanyakan gangguan yang mengakibatkan beberapa tingkat gangguan kognitif biasanya bersifat fisiologis. Oleh karena itu, perawat harus mempertimbangkan kebutuhan pasien dan masalah perilaku psikososial. Diagnosis keperawatan yang lengkap menggambarkan semua pengaruh ini terhadap perilaku pasien. Jika disabilitas kognitif pasien menganggu peran sertanya dalam proses perencanaan pengobatan, mungkin perlu melibatkan orang terdekat pasien dalam merumuskan diagnosis keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Copel. 2007. Kesehatan Jiwa & Psikiatri Pedoman Klinis Perawat. Jakarta : EGC.
Stuart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.

....ATUR NUHUN....