KOMPRES
Terapi
pada luka dan nyeri dapat dilakukan dengan berbagai macam motede, salah satunya
dengan menggunakan efek termal (suhu). Kompres termal ini dibagi menjadi 2
metode yaitu panas dan dingin. Dari sebutannya yang membedakan 2 metode kompres
ini adalah suhu yang dihantarkan saat melakukan kompres.
Suhu yang direkomendasikan untuk
melakukan kompres panas dan dingin yaitu :
Deskripsi
|
Suhu
|
Aplikasi
|
Sangat
Dingin
|
Dibawah 15° C
|
Kantong
es
|
Dingin
|
15-18° C
|
Kemasan
pendingin
|
Sejuk
|
18-27° C
|
Kompres
dingin es
|
Hangat
Kuku
|
27-37° C
|
Mandi
spons alkohol
|
Hangat
|
37-40° C
|
Mandi
dengan air hangat, bantalan akuatermia
|
Panas
|
40-46° C
|
Berendam
dalam air panas, irigasi, kompres panas
|
Sangat
Panas
|
Diatas 46° C
|
Kantong
air panas untuk orang dewasa
|
(Fundamental
of nursing; Concepts, process, and practice, 6th ed. Oleh B. Kozier, g. Erb, A.
Berman, & K. Burke, 2000, Upper Saddle River, NJ; Prentice Hall Health).
Sedangkan kompres
termal sendiri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu kompres basah dan kering.
Kompres basah adalah metode perawatan yang dilakukan dengan menggunakan ataupun
tidak menggunakan alat penghantar sehingga sumber suhu yang berupa cairan dapat
langsung menyentuh area. Kompres kering adalah suatu metode perawatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat pengantar suhu tanpa menggunakan cairan (Hevida,
2013).
Kompres kering terdiri dari 2 metode
yaitu :
1.
Kompres panas kering
Kompres
panas kering dapat digunakan secara lokal untuk konduksi panas, dengan
menggunakan botol air panas, bantalan pemanas elektrik, bantalan akuatermia,
atau kemasan pemanas disposible (Kozier & Erb; 402, 2009).
2.
Kompres kering dingin
Kompres dingin
kering diberikan untuk mendapat efek lokal dengan menggunakan kantong es, kolar
es, sarung tangan es, dan kemasan pendingin disposible (Kozier & Erb; 402,
2009).
Metode
kompres ini dimaksudkan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan. Kompres
yang dilakukan, akan menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran
pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran
cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Metode kompres yang dipilih,
panas ataukah dingin tergantung pada tujuan dilakukannya kompres tersebut.
1.
Kompres panas
Bertujuan
untuk menghangatkan area tubuh yang terluka.
2.
Kompres dingin
Bertujuan
menyerap panas dari area tubuh yang terluka.
Kompres dingin,
sering digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara mengkonstriksikan
pembuluh darah; meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi; dan meredakan nyeri
dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan
bekerja sebagai counterirritant
(Kozier & Erb; 402, 2009).
Efek fisiologis kompres kering
diantaranya adalah :
1. Kompres
panas
-
Vasodilatasi
-
Meningkatkan permeabilitas kapiler
-
Meningkatkan metabolisme selullar
-
Merelaksasikan otot
-
Meningkatkan inflamasi; meningkatkan
aliran darah ke suatu area
-
Meredakan nyeri dengan merelaksasikan otot
-
Efek sedatif
-
Mengurangi kekauan sendi dengan
menurunkan viskositas cairan sinovial
2. Kompres
dingin
-
Vasokonstriksi
-
Menurunkan permeabilitas kapiler
-
Menurunkan metabolisme selullar
-
Merelaksasikan otot
-
Memperlambat pertumbuhan bakteri,
mengurangi inflamasi
-
Meredakan nyeri dengan membuat area
menjadi mati rasa, memperlambat aliran impuls nyeri, dan meningkatkan ambang
nyeri
-
Efek anastesi lokal
-
Meredakan perdarahan
Indikasi pemilihan
metode kompres kering :
Indikasi
|
Efek Panas
|
Efek Dingin
|
Spasme otot
|
Merelaksasikan otot dan meningkatkan
kontraktilitasya
|
Merelaksasikan dan menurunkan
kontraktilitasnya
|
Inflamasi
|
Meningkatkan aliran darah, melunakkan
eksudat
|
Vasokonstriksi menurunkan
permeabilitas kapiler, menurunkan aliran darah, memperlambat metabolisme
selular
|
Nyeri
|
Meredakan nyeri, kemungkinan dengan
meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan relaksasi
psikologis, dan merasa nyaman, bekerja sebagai counterirritant
|
Meredakan nyeri dengan memperlambat
kecepatan konduksi saraf dan menghambat impuls saraf, menyebabkan mati rasa,
bekerja sebagai counterirritant, meningkatkan
ambang nyeri
|
Kontraktur
|
Mengurangi kontraktur dan meningkatkan
rentang pergerakan sendi dengan lebih memungkinkan terjadinya distensi otot
dan jaringan penyambung
|
|
Kaku Sendi
|
Mengurangi kaku sendi dengan
menurunkan viskositas cairan sinovial dan meningkatkan disternsibilitas
jaringan
|
|
Cedera Traumatik
|
|
Meredakan perdarahan dengan konstriksi
pembuluh darah, meredakan edema dengan mengurangi permeabilitas kapiler
|
(Fundamental
of nursing; Concepts, process, and practice, 6th ed. Oleh B. Kozier, g. Erb, A.
Berman, & K. Burke, 2000, Upper Saddle River, NJ; Prentice Hall Health).
Pedoman perawatan
kompres
1. Adaptasi
Reseptor Termal
2. Fenomena
Rebound
3. Efek
Sistemik
4. Toleransi
terhadap suhu
5. Kontraindikasi
Memberikan kompres
kering panas
Perlengkapan
1. Botol
kantong air panas
· Botol air panas dengan tutupnya
· Sarung botol
·
Air panas dan sebuah
termometer
2.
Bantalan pemanas elektrik
·
Bantalan elektrik dan pengontrolnya
· Sarung ( gunakan bahan yang kedap air
jika kemungkinan bagian bawah bantalan akan menjadi lembap)
·
Pengikat kasa (pilihan)
3.
Bantalan akutermia
·
Bantalan
· Air
suling
· Unit
pengontrol
·
Sarung
·
Pengikat plasa atau plaster
4.
Kemasan pemanasan disposabel
· Satu atau dua buah kemasan pemanas
disposabel yang telah dipersiapkan secara komersial
Pelaksanaan
1.
Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut
perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana
hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan atau terapi selajutnya
2. Cuci
tangan dan obserpasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat
3.
Berikan prifasi klien
4.
Berikan kompres panas
Memberikan Kompres
Panas
Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk
anak-anak kurang dari 2 tahun.
Lansia
Berikan perhatian khusus saat mengkaji area yang
akan diterapi dan ketika mengefaluasi efek terapi karena lensia memiliki banyak
kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres.
Memberikan kompres
kering dingin
Perlengkapan
· Kantong es, kolar es, sarung tangan
es, atau kemasan dingin
· Keping es
· Sarung pelindung
· Kasa gulung, sebuah bahan pengikat
atau handuk, dan plester.
Pelaksanaan
1.
Jelaskan kepada klien apa yang akan anda
lakukan
Mengapa hal
tersebut perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan
bagaimana hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan atau terapi
selajutnya.
2.
Cucui tangan dan observasi prosedut
pengendalian infeksi yang tepat
3.
Berikan prifasi klien. Pajankan hanya
area yang di kompres, dan berikan kehangatan untuk menghindari klien menggigil
4.
Siapkan klien
Bantu klien
keposisi yang nyaman, dan sangga bagian tubuh yang memerlukan kompres
5.
Berikan kompres dingin